Halaman

Senin, 04 Juni 2012

Iler (Coleus scutellarioides, Linn,Benth)

Iler (Coleus scutellarioides, Linn,Benth)
  • Batang : Batang Pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang pohonnya berkisar 30 cm sampai 150 cm, mempunyai penampung batang berbentuk berbentuk segi empat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. 
  • Daun : Berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka ragam. 
  • Bunga : Berbentuk untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang. 
Iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.

Manfaat :
1. Ambeien
Bahan : 
  • 17 lembar daun iler, 
  • 7 lembar daun ngokilo, 
  • 3 rimpang umbi 
  • kunyit (3 cm)
Cara membuat : seluruh bahan direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih.
 Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari 1 gelas
2. Diabetes melitus
Bahan : 
  • Tumbuhan iler lengkap (Batang, daun, bunga), 
  • adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : Seluruh bahan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
3. Demam dan sembelit
Bahan : 1 potong daun dan batang iler 
Cara membuat : bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
4. Sakit Perut
Bahan : 3 potong akar iler
Cara membuat : bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan : diminum pagi dan sore.
5. Datang bulan terlambat 
 Bahan : Daun iler secukupnya
Cara membuat : Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan : diminum menjelang tanggal bulan haid.
6. Bisul
Bahan : 
  • Daun Iler secukupnya, 
  • Minyak kelapa
Cara membuat : daun iler diolesi minyak kelapa, kemudian dipanggang.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan pada bagian bagian yang bisul.
Kandungan Kimia :
Iler mempunyai komposisi kandungan senyawa kimia yang bermanfaat antara lain :
  • alkaloid
  • etil salisilat
  • metil eugenol
  • timol
  • karvakrol
  • mineral

Minggu, 03 Juni 2012

Binahong (Bassela rubra linn)

Binahong adalah tanaman obat dari daratan Tiongkok (dikenal dengan nama asli Dheng San Chi). Tanaman ini telah dikenal memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan dll. Di kawasan Asia Tenggara, tanaman ini merupakan konsumsi wajib penduduk Vietnam ketika melawan invansi Amerika, namun sayangnya tanaman ini masih asing untuk daerah Indonesia.

Binahong (Bassela rubra linn)
Daun Binahong adalah jenis tanaman yang amat berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa lembar daun ini dikunyah hingga halus atau dimasak dengan segelas air dan diminum beserta ampasnya atau lebih mudah di jus atau diblender. Adapun khasiat dari daun tersebut sebagai berikut :

A. Kategori Penyakit berat :

Batuk/muntah darah : 10 lembar daun diminum setiap hari
Paru-paru/bolong : 10 lembar daun diminum setiap hari
Kencing manis : 11 lembar daun diminum setiap hari
Sesak nafas : 7 lembar daun diminum setiap hari
Borok akut(menahun) : 12 lembar daun diminum setiap hari
Patah tulang : 10-20 lb daun diminum setiap hari
Darah rendah : 8 lembar daun diminum setiap hari
Radang ginjal : 7 lembar daun diminum setiap hari
Gatal-gatal /eksim kulit : 10-15 lb daun diminum setiap hari
Gegar otak ringan/berat : 10 lembar daun diminum setiap hari.

B. Kategori Penyakit Ringan

Disentri/buang air besar : 10 lembar daun diminum setiap hari
Ambeyen berdarah : 16 lembar daun diminum setiap hari
Hidung mimisan : 4 lembar daun diminum setiap hari
Habis bedah/operasi : 20 lembar daun diminum setiap hari
Luka bakar : 10 lembar daun diminum setiap hari
Kecelakaan/benda tajam : 10 lembar daun diminum setiap hari
Jerawat : 8 lembar daun diminum setiap hari
Usus bengkak : 3 lembar daun diminum setiap hari
Gusi berdarah : 4 lembar daun diminum setiap hari
Kurang nafsu makan : 5 lembar daun diminum setiap hari
Kelancaran haid : 3 lembar daun diminum setiap hari
Habis bersalin/melahirkan : 7 lembar daun diminum setiap hari
Menjaga stamina tubuh : 1 lembar daun diminum setiap hari
Penghangat badan : 5 lembar daun diminum setiap hari
Lemah syahwat : 3-10 lb daun diminum setiap hari.

Jumat, 01 Juni 2012

Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)

Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Familia : Apocynaceae
Sinonim : Vinca rosea, Linn. , Lochnera rosea, Reich. , Ammoallis rosea, Small.
Morfologi :
Orang lebih banyak memelihara Tapak dara (Catharanthus roseus) sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu merah dan putih. Termasuk tumbuhan semak tegak dengan ketinggian batang yang dapat mencapai 100 cm. Tumbuh liar dan subur di padang atau di pedesaan beriklim tropis.
Ciri-ciri tumbuhan Tapak dara :
Batangnya berbentuk bulat, diameter yang berukuran kecil, beruas, berkayu, bercabang serta berambut. Daunnya berwarna hijau, berbentuk bulat telur, dan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet, permukaannya berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang menggantung pada batang dan memiliki bentuk silindris. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.
Nama Lokal :
Tapak Dara (Indonesia), 
Kembang Tembaga Beureum (Sunda), 
Kembang Sari Cina (Jawa), 
Perwinkle (Inggris), 
Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia), 
Chang Chun Hua (Cina).
Manfaat tapak dara, untuk Pengobatan :
Diabetes, Leukimia, Hipertensi, Asma, Demam, Bronkhitis, Radang Perut, Kurang darah, Disentri, Gondong, Borok, Bisul, Luka baru, Luka Bakar, Bengkak.
Komposisi :
Dari batang, akar, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinrosidin, vinkristin, vinblastin dan vinleurosin. Semuanya merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapak dara.
Ramuan tradisional tapak dara antara lain untuk :
1 . Diabetes mellitus (kencing manis/sakit gula)
Ramuan 1
Rebus 10 – 16 lembar daun tapak dara dengan dengan 3 gelas air sampai mendidih sampai tersisa 1 gelas. Diamkan sampai dingin kemudian diminum. ulangi sampai sembuh.
Ramuan 2
Rebus 3 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara dengan 4 gelas air sampai mendidih sampai tersisa 1,5 gelas. Diminum pagi dan sore setelah makan.
Ramuan 3
Rebus 35 – 45 gram daun tapak dara kering, adas pulawaras dengan 3 gelas air sampai mendidih sampai tersisa 1 gelas. Biarkan sampai dingin kemudian diminum, ulangi sampai sembuh.
2 . Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Ramuan 1
Rebus 15 – 20 gram daun tapak dara kering, 10 gram bunga krisan dengan 2,5 gelas air sampai mendidih kemudian disaring. Diminum tiap sore.
Ramuan 2
Seduh 7 lembar daun atau bunga tapak dara dengan 1 gelas air dan diamkan beberapa saat kemudian disaring. Diminum menjelang tidur.
3 . Asma dan Bronkhitis
Rebus 1 potong bonggol akar tapak dara dengan 5 gelas air. Kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
3 . Leukimia
Rebus 20-25 gram daun tapak dara kering, adas pulawaras dengan 1 liter air dan disaring. Kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4 . Radang Perut dan Disentri
Rebus 15 – 30 gram daun tapak dara kering dengan 3 gelas air sampai mendidih. Kemudian diminum pagi dan sore, dapat ditambah dengan gula kelapa.
5 . Kurang darah
Rendam 4 putik bunga tapak dara putih dengan 1 gelas air, biarkan semalam, ditaruh di luar rumah semalam. Kemudian diminum pagi hari dan lakukan secara teratur.
6 . Demam
Rebus 1 genggam (12 -20 gram) daun tapak dara, 3 potong batang dan akar tapak dara dengan 4 gelas air sampai mendidih sampai tersisa 1,5 gelas. Tambahkan gula kelapa, kemudian diminum pagi dan sore.
7 . Tangan gemetar
Seduh 4 – 7 lembar daun tapak dara dengan 1 gelas air panas kemudian disaring. Diminum seperti biasa.
8 . Gondong, bengkak, bisul dan borok
Tumbuk halus 1 genggam daun tapak dara. Kemudian tempelkan pada bagian yang sakit atau luka.
9 . Luka baru
Kunyah sampai lembut 2 – 5 lembar daun tapak dara. Kemudian tempelkan pada luka baru.
10 . Luka bakar
Beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama sampai halus. Kemudian tempelkan pada luka bakar.
 

Biduri (Calotropis gigantea [Willd.] Dryand.ex WTAit.)

Biduri/ C. gigantea R.Br
Biduri (Calotropis gigantea [Willd.] Dryand.ex WTAit.)
Sinonim : C. gigantea R.Br., Asclepias gigantea Willd.
Familia : asclepiadaceae.

Morfologi

Biduri banyak ditemukan di daerah bermusim kemarau panjang, seperti padang rumput yang kering, lereng-lereng gunung yang rendah, dan pantai berpasir. Semak tegak, tinggi 0,5-3 m. Batang bulat, tebal, ranting muda berambut tebal berwarna putih. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur atau bulat panjang, ujung tumpul, pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip, panjangnya 8-30 cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Permukaan atas helaian daun muda berambut rapat berwarna putih (lambat laun menghilang), sedangkan permukaan bawah tetap berambut tebal berwarna putih. Bunga majemuk dalam anak payung, di ujung atau ketiak daun. Tangkai bunga berambut rapat, mahkota bunga berbentuk kemudi kapal, berwarna lila, kadang-kadang putih.
Buahnya buah bumbung, berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal buah berupa kaitan, panjang 9-10 cm, berwarna hijau. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang. Jika salah satu bagian tumbuhan dilukai, akan mengeluarkan getah berwarna putih, encer, rasanya pahit dan kelat, lama-kelamaan terasa manis, baunya sangat menyengat, dan beracun. Kulit batang biduri mengandung bahan serat yang dapat digunakan untuk membuat jala. Biduri dapat diperbanyak dengan biji 

Nama asing: 
Giant milk weed, mudar plant (I), kapal-kapal (Tag.), oscherstrauch. 
Nama simplisia : Calotropidis Cortex Radicis (kulit akar biduri).


Sifat dan khasiat : 
- Kulit akar biduri berkhasiat kolagoga, peluruh keringat (diaforetik), perangsang muntah (emetik),                           memacu kerja enzim pencernaan (alternatif), dan peluruh kencing (diuretik). 
- Kulit kayu biduri berkhasiat emetik, 
- bunga berkhasiat tonik, dan menambah nafsu makan (stomakik). 
- Daun berkhasiat rubifasien dan menghilangkan gatal. 
- Getahnya beracun dan dapat menyebabkan muntah. Namun, berkhasiat sebagai obat pencahar.
Cara pemakaian :
Untuk obat yang diminum, rebus 0,1-0,65 g kulit akar, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, layukan daun segar secukupnya, lalu tambahkan kapur sirih dan giling sampai halus. Selanjutnya, lumurkan ramuan ke bagian tubuh yang terkena penyakit kudis. Untuk sakit perut, layukan daun segar di atas api, lalu oleskan minyak di bagian permukaannya, digunakan untuk menutup perut. Untuk sakit telinga, tumbuk daun muda sampai halus, lalu peras. Air perasannya diteteskan pada telinga yang sakit. Untuk luka atau borok, giling daun kering sampai halus, lalu taburkan serbuk pada bagian yang luka atau borok.
Gastritis
Cuci 1/3 genggam bunga biduri, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa kira-kira 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya. Selanjutnya, ramuan slap untuk diminum. Untuk pengobatan, minum ramuan ini sebanyak 3/4 gelas, sehari tiga kali.
Lepra, sifilis sekunder, gonorrhoea
Rebus 0,1 g bunga kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum. 
Digigit ular beracun
Cuci akar sebesar 1 jari sampai bersih, lalu kunyah dan airnya ditelan, sedangkan ampasnya digunakan untuk menutup luka. 
Kaki pegal dan lemas
Cuci akar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan tepung beras (sama banyak) dan aduk sampai rata. Gosokan ramuan pada bagian kaki yang sakit.
Bisul
Teteskan getah buah di atas bisul yang membandel. 
 
Luka pada sifilis dan kaki
Cuci luka-luka pada sifilis dan kaki, lalu oleskan getah biduri pada bagian luka tersebut.
Tertusuk duri halus
Teteskan getah biduri pada bagian tubuh yang tertusuk duri. Secara langsung, getah akan mengeluarkan duri di dalam kulit dengan sendirinya.
Pembesaran kelenjar getah bening
Oleskan kelenjar yang membengkak dengan getah biduri. 
Sakit gigi
Oleskan getah biduri pada gigi yang sakit. Cara pengolesan ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan mengenai gigi yang sehat. 
Batuk dan sesak napas
Bakar daun kering, lalu hirup asapnya. 
Sariawan
Cuci daun secukupnya sampai bersih, tumbuk sampai halus, kemudian diperas. Oleskan air perasannya pada bagian yang sariawan.

Campak
Cuci 1/4 genggam daun biduri, 1/4 genggan daun asam muda, dan rimpang kunyit sebesar 1/2 jari; lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu cangkir air masak dan satu sendok makan madu, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya, ramuan disaring dan air saringannya diminum. Pengobatan ini dilakukan dua kali sehari. 
Sakit telinga
Cuci daun muda sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring, lalu airnya diteteskan pada bagian telinga yang sakit. Lakukan pengobatan ini 3-4 kali sehari.

Sakit perut
Cuci daun sampai bersih, lalu layukan di atas api. Oleskan minyak, kemudian letakkan daun di sekitar perut.
Kudis
Cuci satu genggam daun segar sampai bersih, lalu bilas dengan air matang. Layukan daun-daun tersebut di atas api, lalu tumbuk dan tambahkan 1/4 sendok teh kapur sirih. Penumbukan dilakukan sampai ramuan menjadi adonan, seperti bubur kental. Terakhir, oleskan ramuan pada tangan dan kaki yang kudisan.
Gatal
Cuci daun biduri sampai bersih, lalu oleskan minyak kelapa di bagian permukaannya dan layukan di atas api. Bahan tersebut digunakan untuk membalur kulit yang gatal.
Komposisi :
Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan harsa. Daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. 
Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat
Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.

Daun Anting-anting (Acalypha australis Linn.)

Daun Anting-anting (Acalypha australis Linn.)
Herba Semusim, tegak. berambut. Batang tinggi 30 - 50 cm. bercabang, dengan garis memanjang kasar. Tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng gunung. Daun letak berseling bentuk bulat lonjong sampai lanset, bagian ujung dan pangkal daun lancip, tepi bergerigi, panjang 2,5 - 8 cm, lebar 1,5 - 3,5 cm. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu, keluar dari ketiak daun, bunganya kecil-kecil dalam rangkaian berupa malai. Buahnya kecil. Akar dari tanaman ini sangat disukai anjing dan kucing.
 
 
Nama Lokal :Tie xian (China).; 
Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:
1. Disentri basiler dan disentri amuba.
2. Diare, anak dengan berat badan rendah (malnutrition) dan 
gangguan pencernaan.
3. Muntah darah, mimisan, berak darah (melena), kencing darah 
(hematuria).
4. Malaria.
 PEMAKAIAN : 
9 - 15 gram kering atau 30 - 60 gram segar, direbus, minum.
PEMAKAIAN LUAR: 
Herba segar dilumatkan, tempel atau direbus, airnya untuk cuci.
Dipakai untuk bisul, koreng, luka berdarah, eczema, dermatitis, 
gigitan ular.
 CARA PEMAKAIAN:
1. Dermatitis, eczema, koreng: 
Herba segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci di tempat yang 
sakit.
2. Perdarahan, luka luar:
Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan dan 
ditempel ke tempat yang sakit.
3. Disentri amoeba: 
30 - 60 gram tanaman kering (seluruh batang) direbus, sehari dibagi 
2 kali minum, selama 5 - 10 hari.
4. Diare, disentri basiler, muntah darah, mimisan, berak darah (melena), batuk:
Herba kering 30 - 60 gram direbus, minum.
5. Disentri basiler: 
Acalypha australis 30 - 60 gram, Portulaca oleracea (Gelang) dan 
gula masing-masing 30 gram rebus, minum setelah dingin.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, astringen, sejuk. Anti-radang, antibiotik, peluruh air seni, astringen menghentikan perdarahan (hemostatik).

Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)

Rumput Mutiara
Rumput Mutiara(Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)
Sinonim : Oldenlandia corymbosa, Linn.

Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 - 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 - 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.

Khasiat :
- Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
- Radang usus buntu (Acute appendicitis).
- Hepatitis, cholecystitis.
- Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi saluran kemih.
- Bisul (carbuncle), borok,
- Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, 
  dan Canasopharynx.
 
Pemakaian dalam : 
15 - 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.
Pemakaian luar :
- Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir:
  Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
- Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.
Cara Pemakaian :
1. Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis lokal yang ringan:
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2 - 3 X minum, selama 6 - 8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.
2. Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis): 
30 gr herba ini direbus, minum selama 3 - 4 minggu, pada kasus kasus nyeri buah zakar akibat               gumpalan sperma setelah dilakukan pengikatan saluran epididymis.
3. Kanker : 
30 - 60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan convensional/obat anti neoplastic, baik bersama-sama atau diberikan berseling.

Efek samping : 
Beberapa penderita merasakan mulut kering setelah pemakaian selama 10 hari.  Suntikan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih yang ringan, dan kembali normal setelah 3 - 5 hari obat dihentikan.  Beberapa kasus chronic asthmatic bronchitis menyebabkan nervous.
Komposisi :
Sifat kimiawi & efek farmakologis : Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menyembuhkan bisul (anti carbuncular), menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan circulasi darah.  
Kandungan Kimia : Baihua she-she cao mengandung: Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog coumarin).